Pencemaran Sungai Yang Dapat Menunjang Banjir
Sumber
gambar : 13
Sungai di Jakarta Tercemar - Liputan6.com
Opini penulis
Dewasa ini kita sering menjumpai
banyaknya sampah yang bertebaran di mana-mana. Entah di sungai, selokan, jalan
umum, hingga di lautan. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan
lingkungan masih menjadi ciri khas dan budaya bangsa ini. Dari tua hingga
muda, masih bisa kita temui yang membuang sampah sembarangan.
Inilah yang menjadi penyebab utama banjir yang selalu
berlangganan di ibu kota Negara. Kurangnya perhatian yang serius dari pemerintah setempat
membuat masyarakat menjadi acu dengan lingkungan sekitarnya. Tiap harinya
volume sampah bisa mencapai 2-5 ton. Jika volume ini menetap atau bertambah maka, dalam setahun
kita bisa membuat satu pulau baru. Yang di mana isi pulau tersebut adalah
sampah yang kita buang perharinya.
Maka tak heran jika di awal tahun 2014, banjir masih
bersahabat dengan KOTA JAKARTA.
Kondisi ini seharusnya sudah di pelajari dan bisa di antisipasi oleh
pemerintah. Sebab, banjir bukan pertama kali terjadi di JAKARTA. Kurangnya pepohonan yang bisa menyerap air, juga menjadi
faktor utama. Di tambah lagi penyumbatan selokan, yang membuat air tak bisa
mengalir dengan lancar ke hilir sungai.
Kondisi ini bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah.
Namun masyarakat juga harus menyadarinya dan mau menjaga lingkungan mereka.
Perlu ada motivasi yang tinggi dan harus di tanamkan dalam diri mereka.
Sosialisasi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perlu di laksankan
oleh pemerintah yang bekerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat.
Agar
kebersihan lingkungan bukan hanya sekedar mimpi belaka. Namun bisa di
aplikasikan dan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu adanya penetapan
UU baru tentang sampah. Yang di mana isinya bisa berupa aturan pembuangan
sampah sembarangan oleh perusahaan dan individu. Baik berupa hukuman, bahkan
denda jika perbuatanya sudah berulang kali di laksanakan.
Pemerintah
setempat harus mampu bertindak tegas terhadap pabrik-pabrik yang tidak mempedulikan akan limbah yang di hasilkan
perharinya, yang dapat merugikan masyarakat. Penambahan petugas kebersihan pun
perlu di adakan, namun harus berjalan seimbang dengan tingkat kesejahtraannya.
Jika semua langkah-langkah positif untuk meminimalisir
banjir telah terlaksanakan maka, kita tinggal menunggu waktu saja untuk memetik
hasilnya. Sebagai ibu kota Negara,
Jakarta harus menjadi suri teladan yang baik bagi kota-kota lainnya yang ada di
NUSANTARA. Mewujudkan semua ini bukan
hanya sekedar mimpi namun ini adalah cita-cita kita semua. Agar JAKARTA kedepannya bisa bebas dari BANJIR.
Penulis
ANDIKA IBNUL FAISAL SADIF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar