Jumat, 14 November 2014

aliran psikoanalisis


  PSIKOANALISIS

Psikoanalisis di dirikan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Menurut beliau pikiran-pikiran yang di repress atau di tekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal atau menyimpang. Psikoanalisis dapat di pandang sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi stuktur, dinamika, dan perkembangannya.

Sturuktur kepribadian
Menurut Freud ( Alwisol, 2005 : 17 ) kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Sadar (conscious) merupakan bagian kecil dari kepribadian yang nampak. Tak sadar (unconscious) merupakan kepribadian yang masih berada di bawah kendali otak serta mengandung insting-insting yang bisa mendorong prilaku manusia. Sendangkan prasadar (preconscious) di dalamnya terdapat stimulus-stimulus yang belum di repress,sehingga dapat dengan mudah di timbulkan kembali dalam kesadaran.
Freud berpendapat dalam struktur kepribadian terdapat suatu system yang terdiri dari tiga unsur yaitu Id, Ego, dan Super Ego. Yang dimana masing-masing memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.
Y      Id, adalah aspek kepribadian yang di miliki individu sejak lahir. Dengan kata lain Id merupakan pembawaan sejak lahir atau factor pembawaan. Id merupakan aspek biologis dari kepribadian yang berupa dorongan-dorongan instintif yang fungsinya untuk mempertahankan konstansi atau keseimbangan. Misalnya rasa lapar dan haus, jika tubuh membutuhkan makanan dan minuman. Dengan muncul rasa lapar  dan haus individu berusaha mempertahankan keseimbangan hidupnya dengan cara berusaha memperoleh makanan dan minumnan.

Menurut Freud Id berfungsi berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), munculnya dorongan-dorongan yang merupakan manifestasi Id adalah dalam rangka membawa individu ke dalam keadaan seimbang. Jika ini terpenuhi maka rasa puas dan senang akan diperoleh. Perlengkapan yang di miliki Id menurut Freud berupa gerak reflex, yaitu gerakan yang terjadi secara spontan. Misalnya aktivitas bernapas saat menghirup oksigen dan mengkedipkan mata.


Y      Ego, merupakan aspek kepribadian yang di peroleh sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Menurut Freud, ego merupakan aspek psikologi dari kepribadiaan yang fungsinya mengarahkan individu pada realitas atas dasar prinsip realitas (reality principle). Misalnya ketika individu mera salapar secara realistis maka hanya dapat di atasi dengan makan. Dalam hal ini ego mempertimbangkan bagaimana cara memperoleh makanan. Namun ketika mendapatkan makanan, makanan tersebut di teliti apakah layak untuk di makan atau tidak.

Y      Super ego, adalah aspek sosiologis dari kepribadian, yang isinya berupa nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud super ego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur-figur yang berperan, berpengaruh atau berarti individu.
Aspek kepribadian memiliki fungsi :
Ø  Sebagai pengendali Id agar dorongan-dorongan Id di salurkan dalam bentuk aktivitas yang dapat di terima masyarakat.
Ø  Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral
Ø  Mendorong individu kepada kesempurnaan

Dinamika Kepribadian
a.       Distribusi Energi
Dimamika kepribadian, menurut Frued bagaimana energy psikis di distribusikana dan di gunakan oleh Id, Ego, Super Ego. Freud menyatakan bahwa energi yang ada pada individu berasal dari sumber yang sama yaitu dari makanan yang di konsumsi. Energy manusia di bedakan dari perggunaanya, yaitu energy yag di gunakan untuk aktivitas fisik di sebut energy fisik sendangkan energy yang di gunakan untuk psikis adalah energy psikis. Menurud Frued jumlah energy itu terbatas sehingga terjadi semacam persaingan di anataa ketiga aspek kepribadian untuk memperoleh dan mempergunakanya. Jika salah satu banyak mengunakan aspek energy maka aspek kepribadian yang lain lemah.
b.      Mekanisme pertahanan ego
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai strategi yang di gunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan Id mampu untuk menghadapi tekanan dari super ego atas ego, dengan tujuan kecemasan yang di alami individu dapat di kurangi atau di redakan.
     


Mekanisme pertahanan (defence mechanism) adalah merupakan mekanisme pertahanan ego untuk menghalangi dorongan primitive muncul di super ego, terdapat 9 macam yaitu :
ü  Represi, adalah suatu pengalaman yang di tekan kedalam ketidaksadaran dan di harapkan tidak muncul di alam sadar. Misalnya kita mempunyai teman pengkhianat maka teman tersebut di benamkan sampai di alam ketidaksadaran.
ü  Pembentukan reaksi, adalah reaksi yang di buat sebaliknya denga tujuan untuk tidak melanggar super ego. Misalnya seorang ibu terhadap anaknya yang di lahirkan hamper merenggut nyawanya, maka ibu seharusnya semakin membenci namun ibu semakin menyayangi anaknya.
ü  Proyeksi, adalah super ego melarang seseorang mempunyai sikap terhadap orang lain, maka ia berbuat seolah-olah orang lain itu yang mempunyai sikap tertentu kepada dirinya. Misalnya kita membenci seseorang namun karena orang tersebut merupakan atasan, maka kita mengatakan atasan yang membenci kita.
ü  Penempatan yang keliru, merupakan pelampiasan perasaan kepada orang ketiga. Misalnya seseorang di marahi pimpinan maka dia akan kembali menegur bawahannya lagi.
ü  Rasionalisasi, adalah pembenaran pelampiasan perasaan yang sebenarnya di larang oleh super ego. Misalnya kita memukul anak dengan alas an untuk mendidik anak tersebut.
ü  Supresi, hamper sama dengan represi tetapi yang di tekan merupakan hal yang datang dari ketidaksadaran. Misalnya dorongan odipoes complex.
ü  Sublimasi, adalah dorongan yang tidak di benarkan super ego tetapi tetap di lakukan juga. Misalnya perbuatan membunuh orang namun karena suasana perang maka di laksanakan juga.
ü  Kompensasi, adalah dorongan untuk menutupi kelemahan dengan berprestasi di bagian lain. Misalnya seorang tidak cantik tetapi ia berprestasi secara akademik.
ü  Regresi, adalah dorongan untuk menghindari ancaman dengan cara mundur ketaraf perkembangan yang lebih rendah. Misalnya orang yang sudah tua kembali bersikap seperti anak-anak.

Perkembangan kepribadian
a.       Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Menurut Freud perkembangan kepribadian individu di pengaruhi oleh kematangan dan cara-cara individu mengatasi ketegangan. Kematangan menurut Freud adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia, sendangkan ketegangan dapat timbul karena adanya frustasi, konflik, dan ancaman.

b.      Tahap-tahap perkembangan kepribadian
Menurut Freud kepribadian individu sudah terbentuk pada saat ia berusia lima tahun. Freud menyatakan bahwa kepribadian berlangsung melalui lima fase, yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah orogeny atau bagian tubuh tertentu yang sensitive terhadap rangsangan. Ada pun lima fase perkembangan kepribadian sebagai berikut :
*      Fase oral (oral stage): usia 0 sampai 18 bulan
Bagian tubuh yang sangat sensitive adalah mulut.
*      Fase anal (anal stage) : usia 18 bulan sampai 3 tahun
Pada fase ini bagian yang sensitive adalah anus.
*      Fase falis (phallic stage) : usia 3 sampai 6 tahun
Pada fase ini bagian tubuh yang paling sensitive adalah kelamin
*      Fase laten (latency stage) : usia 6 tahun hingga pubertas
Pada fase ini dorongan seks cenderung laten atau tertekan.
*      Fase genital (genital stage) : tejadi hingga individu memasuki pubertas hingga tahap selanjutnya. Di tahap ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.




Sumber referensi :
·         Yufiarti & Gumelar, Gumgum (2012). Sejarah dan dasar-dasar psikologi. CHCD offset: Jakarta.
·         Basuki, A.M Heru (2008). Psikologi umum. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rasional emotif Therapy (materi, video dan analisis video)

Nama : Andika Ibnul Faisal Sadif Kelas  : 3PA02 Npm  : 11514069 I. MATERI RET   A. Rational Emotive Therapy (RET) 1.   ...