Selasa, 14 Juli 2015

hasil laporan praktikum psikologi faal (indera pendengaran)


1.    Percobaan                                            :
Nama percobaan                          :
Subjek percobaan                               :
Tempat percobaan                       :
a.      Tujuan                                     :

b.      Dasar teori                              :























































c.       Alat yang digunakan              :
d.      Jalannya percobaan               :








e.       Hasil percobaan                      :



























f.       Kesimpulan                             :




g.      Daftar pustaka                       :












2.    Percobaan                                            :
Nama Percobaan                          :
Subjek Percobaan                               :
Tempat percobaan                       :
a.      Tujuan                                     :
b.      Dasar teori                              :




















c.       Alat yang digunakan              :
d.      Jalannya percobaan               :






e.       Hasil percobaan                      :





f.       Kesimpulan                             :





g.      Daftar pustaka                       :












3.    Percobaan                                            :
Nama percobaan                          :
Subjek percobaan                               :
Tempat percobaan                       :
a.      Tujuan                                     :
b.      Dasar teori                              :




















c.       Alat yang digunakan              :
d.      Jalannya percobaan               :







e.       Hasil percobaan                      :






f.       Kesimpulan                             :






g.      Daftar pustaka                       :










4.    Percobaan                                            :
Nama percobaan                          :
Subjek percobaan                               :
Tempat percobaan                       :
a.      Tujuan                                     :




b.      Dasar teori                              :



















c.       Alat yang digunakan              :

d.      Jalannya percobaan               :




e.       Hasil percobaan                      :









f.       Kesimpulan                             :




g.      Daftar pustaka                       :










5.    Percobaan                                            :
Nama percobaan                          :
Subjek percobaan                               :
Tempat percobaan                       :
a.      Tujuan                                     :




b.      Dasar teori                              :



















c.       Alat yang digunakan              :

d.      Jalannya percobaan               :







e.       Hasil percobaan                      :













f.       Kesimpulan                             :


g.      Daftar pustaka                       :





6.    Percobaan                                            :
Nama percobaan                          :
Subjek percobaan                               :
Tempat percobaan                       :
a.      Tujuan                                     :




b.      Dasar teori                              :
























c.       Alat yang digunakan              :
d.      Jalannya percobaan               :






e.       Hasil percobaan                      :






f.       Kesimpulan                             :




g.      Daftar pustaka                       :
Indera Pendengaran dan keseimbangan.
Percobaan rine
Andika Ibnul Faisal Sadif.
Laboratorium Dasar Psikologi Faal.
Untuk membuktikan bahwa transminasi udara lebih baik dari pada tulang.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
SusunanTelinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
a.    Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
b. Telinga Tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.

c. Telinga Dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.
Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu tiga saluran setengah lingkaran, ampula, urtikulus, sakulus dan koklea.
Garputala
Ambil garputala yang telah disediakan oleh asisten lab. kemudian  ketuk garputala bagian pinggir dan letakkan dipuncak kepala sampai suara nada atau getaran garputala tidak terdengar, setelah itu tempatkan garputala di depan lubang telinga. Setelah itu ketuk garputala pada bagian pinggir kemudian tempattkan di belakang telingga sampai suara nada garputala tidak terdengar kemudian di tempatkan kembali kedepan lubang telinga.
Setelah melakukan percobaan diatas sesuai cara kerja dan ketentuan yang ada yaitu mengetuk garputala dan diletakkan dipuncak kepala,dibelakang telinga dan didepan telinga. Dan hasil yang didapat ketika suara nada atau getaran garputala diletakkan dipuncak kepala dan dibelakang telinga hilang tetapi setelah ditempatkan didepan lubang telinga suara nada garputala tersebut masih terdengar.
Hasil Yang Sebenarnya :
1.      Suara nada garputala yang sudah tidak terdengar ketika ditempatkan dipuncak kepala masih tetap terdengar ketika garputala itu di tempatkan didepan lubang telinga.
2.      Suara nada garputala yang sudah tidak terdengar ketika ditempatkan dibelakang telinga masih tetap terdengar ketika garputala itu ditempatakan didepan lubang telinga.
a.    Semakin besar garputala maka semakin berat suaranya.
b.    Garputala dan telinga sejajar maka hantaran suaranya bagus.
c.    Pada orang tua,elastisitas membran thympany kurang bagus sehingga terkadang indra pendengarannya kurang berfungsi dengan baik.
d.   Membrane thympany menghantarkan maleus, incus dan stapes (MLS) sehingga terdengar suara.
Pada percobaan kali ini praktikan dapat mendengarkan suara yang di hasilkan melalui garputala yang di tempatkan pada lubang telinga setelah di tempatkan di atas kepala dan belakang telinga. Suara yang di hasilkan oleh garputa ini seperti suara tawon. 
Pastorino, E., Portillo, S.D. (2013). What is psychology             essential : 2nd edition. USA : College Bookstore.
Darley, J.M., Glucksberg, S.M., Kinchla, R.A. (1986).             Psychology. New Jersey, USA : A Divison of             Simon and Schuster, INC.
Puspitawati, I. (1998). Psikologi faal. Depok:             Universitas Gunadarma.






Indera Pendengaran dan keseimbangan.
Percobaan tempat sumber bunyi.
Andika Ibnul Faisal Sadif.
Laboratorium Dasar Psikologi Faal.
Untuk menentukan sumber bunyi.
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basiler yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membrane
tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
Pipa karet.
asisten lab menyediakan pipa karet. Kemudian  praktikan diminta untuk mengambil pipa karet tersebut dan letakkan kedua ujung pipa didepan lubang telinga. Kemudian asisten lab menekan bagian pipa tersebut dari belakang dan praktikan diminta untuk menebak sumber suara yang ditekan dari pipa tersebut dari bagian kanan,kiri atau belakang.
Dari tiga kali percobaan praktikan dapat menjawab dua sumber bunyi dengan benar dan tepat.
Hasil sebenarnya :
1.    Kalau bisa membedakan kanan dan kiri maka normal.
2.    Membedakan bagian belakang biasanya cukup sulit
Kesimpulan yang dapat di tarik dari percobaan kali ini adalah jika kita dapat membedakan letak sumber bunyi dengan benar dan tepat maka pendengaran kita dapat di katakan normal namun jika tidak dapat membedakannya maka pendegaran kita ada ganguan atau abnormal.
Mikrajuddin., Saktiyono., Lutfi. (2007). IPA terpadu             SMP dan MTS. Jakarta : Esis.
Puspitawati, I. (1998). Psikologi faal. Depok :              Universitas Gunadarma.
Pearce, E.C. (1979). Anatomi dan fisiologi untuk             paramedis. Jakarta : PT. Gramedia.










Indera Pendengaran dan keseimbangan.
Percobaan pemeriksaan ketajaman pendengaran.
Andika Ibnul Faisal Sadif.
Laboratorium Dasar Psikologi Faal.
Untuk memeriksa ketajaman pendengaran.
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basiler yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membrane
tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
Stop watch dan capimeter
Asisten lab meminta praktikan maju kedepan dan duduk dikursi yang telah disediakan. Praktikan di minta untuk mendengarkan bunyi stop watch pada salah satu telinga secara bergantian. kemudian praktikan mengatakan stop jika tidak terdengar lagi bunyi tersebut. Setelah itu asisten lab mengukur sampai mana pendengaran praktikan terhadap suara stop wahct tersebut menggunakan capimeter
Telinga kiri = 118 cm
Telinga kanan = 98 cm
Hasil sebenarnya
1.    Sangat dipengaruhi bisingan.
2.    Rata-rata diatas 50cm
3.    Biasanya telinga kanan lebih jauh dari telinga kiri. (pengaruhnya pada otak kanan dan otak kiri)
Pada percobaan kali ini ketajaman pendengaran praktikan di atas 50 cm, dan lebih jauh ketajaman pendegaran sebelah kiri di banding sebelah kanan. Jika di bandingkan dengan hasil sebenarnya maka ketajaman pendegaran praktikan di atas rata-rata. Hal ini mungkin dapat di pengaruhi olehtingkat kefokusan dari praktikan.
Mikrajuddin., Saktiyono., Lutfi. (2007). IPA terpadu             SMP dan MTS. Jakarta : Esis.
Puspitawati, I. (1998). Psikologi faal. Depok :              Universitas Gunadarma.
Pearce, E.C. (1979). Anatomi dan fisiologi untuk             paramedis. Jakarta : PT. Gramedia.







Indera Pendengaran dan keseimbangan.
Kedudukan kepala dan mata normal.
Andika Ibnul Faisal Sadif.
Laboratorium Dasar Psikologi Faal.
Untuk mengetahui bahwa cairan endolimph dan perilymph yang terdapat pada telinga bila bergejolak (goyang ) akan menyebabkan keseimbangan yang tergangu mudah di kembalikan seperti sediakala : melihat adanya nistagmus.
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah.
Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
Tidak ada alat yang di gunakan pada percobaan kali ini.

Asisten lab meminta praktikan untuk berjalan pada satu baris kotak lantai dengan tahap pertama praktikan berjalan dengan lurus kedepan. Setalah sampai di ujung praktikan menoleh kekanan dan  praktikan berjalan lurus kedepan.
Awalnya praktikan berjalan lurus kedepan tanpa menoleh masih seimbang namun ketika berjalan dengan menolehkan kepala kekanan, praktikan tidak dapat berjalan dengan lurus atau sedikit miring.
Hasil sebenarnya :
1.    Hasil sebenarnya dalam sikap tubuh biasa, praktikan dapat berjalan lurus atau tidak mengalami kesulitan.
2.    Dalam sikap tubuh dengan muka di buang ke kanan atau ke kiri praktikan tidak dapat berjalan lurus. Biasanya jalan kekiri atau kekanan.
Pada percobaan kali ini cara berjalan lurus kedepan setelah dan sebelum menolehkan kepala kekana sanagat jauh berbeda. Hal ini di sebabkan oleh karena cairan endolimp dan perilymph berogayang sehingga menyebabkan terjasi ketidakseimbangan.
Mikrajuddin., Saktiyono., Lutfi. (2007). IPA terpadu             SMP dan MTS. Jakarta : Esis.
Puspitawati, I. (1998). Psikologi faal. Depok :              Universitas Gunadarma.
Pearce, E.C. (1979). Anatomi dan fisiologi untuk             paramedis. Jakarta : PT. Gramedia.




Indera Pendengaran dan keseimbangan.
Kanalis, semisirkulalis horizontalis
Andika Ibnul Faisal Sadif.
Laboratorium Dasar Psikologi Faal.
Untuk mengetahui bahwa cairan endolimph dan perilymph yang terdapat pada telinga bila bergejolak (goyang ) akan menyebabkan keseimbangan yang tergangu mudah di kembalikan seperti sediakala : melihat adanya nistagmus.
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
Pada percobaan kali ini tidak ada alat yang di gunakan.

Praktikan diminta untuk  menundukkan kepala kebawah sekitar 30 derajat. Kemudian badan diputar ke kiri sebanyak 5 kali dengan mata tertutup lalu praktikan berjalan, setelah itu lakukan kembali dengan badan diputar ke kanan dengan mata tertutup lalu praktikan pun berjalan kembali. Setelah itu rasakan apa yang dirasakan setelah badan diputar dan berjalan dengan mata tertutup.
Setelah melakukan percobaan tersebut, putaran yang  pertama setelah mata dibuka terasa pusing dan sulit berjalan lurus atau normal seperti biasanya,dan setelah melakukan yang kedua kalinya tidak begitu terasa pusing dan berjalan pun tidak mengalami kesulitan seperti percobaan pertama.
Hasil Yang Sebenarnya:
1.    Biasanya mengalami kesulitan berjalan lurus atau normal, karena cairan endolimph dan perilimph terganggu atau bergejolak.
2.    Percobaan kedua biasanyan tidak terlalu mengalami kesulitan untuk berjalan lurus seperti percobaan yang pertama ini dikarenakan cairan endolimph dan perilimph normal kembali.
Pada putaran pertama pratikan tidak dapat berjalan dengan normal dibandingkan pada saat badan praktikan di putar pada putaran kedua.
Mikrajuddin., Saktiyono., Lutfi. (2007). IPA terpadu             SMP dan MTS. Jakarta : Esis.
Puspitawati, I. (1998). Psikologi faal. Depok :              Universitas Gunadarma.
Pearce, E.C. (1979). Anatomi dan fisiologi untuk
            paramedis. Jakarta : PT. Gramedia.




Indera Pendengaran dan keseimbangan.
Cara kerja nistagmus
Andika Ibnul Faisal Sadif.
Laboratorium Dasar Psikologi Faal.
Untuk mengetahui bahwa cairan endolimph dan perilymph yang terdapat pada telinga bila bergejolak (goyang ) akan menyebabkan keseimbangan yang tergangu mudah di kembalikan seperti sediakala : melihat adanya nistagmus.
Nistagmus   adalah suatu gejala yang timbul akibat keseimbangan dalam telinga terganggu sehingga menyebabkan pandangan menjadi berkunang-kunang (pandangan kabur) dan kepala menjadi pusing.
Telinga dibagi menjadi 3 bagian :
Bagian luar :
1.      Daun telinga
2.      Cuping telinga
3.      Liang telinga
4.      Membrane Thympani
Bagian tengah :
MIS (Maleus Incus Stapes) / MALAS (Martil Landasan Sangurdi)
Bagian dalam :
Terdapat 2 ruangan yang berhubungan satu dengan yang lainnya, ruangan tersebut idak teratur disebut Labyrinth, ada 2 yaitu
Labyrinth Osseus (dinding tulang) terdiri dari serambi (Vertibulum, saluran gelung (Kanalis Semisirkularis), dan rumah siput (Cochlea).
Labyrinth Membranicus (membran), terdiri dari : Sacula Orticula, 3 buah saluran gelung dan rumah siput yang merupakan bagian-bagian yang berhubungan dengan Sacula Donatricula (saraf kedelapan, saraf kranial ).
Pada percobaan kali ini tidak menggunakan alat.
Asisten lab meminta praktikan membungkukkan kepala lalu tangan kiri memegang telinga kanan dan tangan kanan memegang lutut kiri. kemudian badan diputar dengan mata tertutup sebanyak 5 kali. Setelah diputar praktikan berdiri dengan membuka mata dan menghadap lurus kedepan, lalu bagaimana pandangannya.
Setelah praktikan melakukan percobaan tersebut,pandangan menjadi tidak jelas atau buram  dan terasa pusing.
Hasil Yang Sebenarnya :
1.    Biasanya pandangan menjadi kabur atau berkunang-kunang.
2.    Apa yang dilihat menjadi berputar-putar.
Pada percobaan kali ini  pandangan praktikan seperti buram dan tidak jelas ketika setelah di putar sebanyak 5 kali oleh asisten lab. Hal ini di pengaruhi oleh cairan endolimph dan perilymph yang ada di dalam telinga tergangu atau bergoyang.
Mikrajuddin., Saktiyono., Lutfi. (2007). IPA terpadu             SMP dan MTS. Jakarta : Esis.
Puspitawati, I. (1998). Psikologi faal. Depok :              Universitas Gunadarma.
Pearce, E.C. (1979). Anatomi dan fisiologi untuk             paramedis. Jakarta : PT. Gramedia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rasional emotif Therapy (materi, video dan analisis video)

Nama : Andika Ibnul Faisal Sadif Kelas  : 3PA02 Npm  : 11514069 I. MATERI RET   A. Rational Emotive Therapy (RET) 1.   ...